Showing posts with label Hadist Shohih Muslim. Show all posts
Showing posts with label Hadist Shohih Muslim. Show all posts

Wednesday, May 30, 2012

Hadis penyusuan

Kitab Penyusuan



1. Saudara sepenyusuan haram seperti saudara seperanakan
  • Hadis riwayat Aisyah ra.:
    Bahwa Rasulullah saw. suatu hari sedang berada di sisinya lalu Aisyah mendengar seseorang datang meminta izin memasuki rumah Hafshah. Aisyah ra. berkata: Lalu aku berkata: Wahai Rasulullah, ada seorang lelaki meminta izin memasuki rumahmu. Rasulullah saw. menjawab: Orang itu adalah si fulan, saudara paman Hafshah sepenyusuan. Maka Aisyah bertanya:

Hadis tentang Haji

Kitab Haji



1. Perkara yang dibolehkan dan yang tidak dibolehkan bagi orang yang berihram haji atau umrah dan penjelasan tentang pengharaman memakai minyak wangi
  • Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
    Bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah saw. tentang pakaian yang boleh dikenakan oleh orang yang sedang berihram? Rasulullah saw. bersabda: Janganlah kalian mengenakan baju, kain serban, celana, tutup kepala dan sarung kaki kulit, kecuali bagi orang yang memang tidak memiliki sandal, maka ia boleh memakai sarung kaki tersebut dengan syarat ia harus memotongnya sampai di bawah mata kaki. Juga jangan memakai pakaian apapun yang dicelup dengan minyak za`faran dan wares. (Shahih Muslim No.2012)
  • Hadis riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata:
    Aku mendengar Rasulullah saw. ketika sedang berkhutbah, beliau bersabda: Celana (boleh dikenakan) bagi orang yang tidak mempunyai lembaran kain dan sarung kaki bagi orang yang tidak mempunyai sepasang sandal. Maksudnya untuk orang yang sedang berihram. (Shahih Muslim No.2015)
  • Hadis riwayat Ya`la bin Umayah ra., ia berkata:

Tuesday, May 29, 2012

Hadist I'tikaf

Kitab Iktikaf



1. Iktikaf pada sepuluh terakhir bulan Ramadan
  • Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
    Bahwa Nabi saw. selalu iktikaf pada sepuluh terakhir bulan Ramadan. (Shahih Muslim No.2002)
2. Bersungguh-sungguh pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan
  • Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
    Adalah Rasulullah saw. jika telah masuk sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, beliau menghidupkan malam (untuk beribadah), membangunkan istri-istrinya, bersungguh-sungguh (dalam ibadah) dan menjauhi istri. (Shahih Muslim No.2008)
  • Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
    Adalah Rasulullah saw., beliau bersungguh-sungguh pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, tidak seperti pada hari lainnya. (Shahih Muslim No.2009)

HADIST PUASA

Kitab Puasa



1. Keutamaan bulan Ramadan
  • Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
    Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Apabila tiba bulan Ramadan, maka dibukalah pintu-pintu surga, ditutuplah pintu neraka dan setan-setan dibelenggu. (Shahih Muslim No.1793)
2. Wajib berpuasa Ramadan jika melihat hilal awal Ramadan dan berhenti puasa jika melihat hilal awal Syawal. Jika tertutup awan, maka hitunglah 30 hari
  • Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
    Dari Nabi saw. bahwa beliau menyebut-nyebut tentang bulan Ramadan sambil mengangkat kedua tangannya dan bersabda: Janganlah engkau memulai puasa sebelum engkau melihat hilal awal bulan Ramadan dan janganlah berhenti puasa sebelum engkau melihat hilal awal bulan Syawal. Apabila tertutup awan, maka hitunglah (30 hari). (Shahih Muslim No.1795)
  • Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
    Rasulullah saw. bersabda: Apabila engkau melihat hilal (awal bulan Ramadan), maka hendaklah engkau memulai puasa. Apabila engkau melihat hilal (awal bulan Syawal), maka hendaklah engkau berhenti puasa. Dan apabila tertutup awan, maka hendaklah engkau berpuasa selama 30 hari. (Shahih Muslim No.1808)
3. Larangan berpuasa satu atau dua hari sebelum bulan Ramadan
  • Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
    Rasulullah saw. bersabda: Janganlah engkau berpuasa satu atau dua hari sebelum Ramadan, kecuali bagi seorang yang biasa berpuasa, maka baginya silakan berpuasa. (Shahih Muslim No.1812)
4. Bulan yang berjumlah 29 hari

  • Hadis riwayat Ummu Salamah ra.:

Sunday, May 27, 2012

Hadist Tentang Zakat

Kitab Zakat



1. Tidak ada kewajiban zakat budak dan kuda bagi seorang muslim
  • Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri: ia berkata:
    Dari Nabi, beliau bersabda: Tidak ada zakat pada hasil bumi yang kurang dari lima Wasaq (tiga ratus sha'), tidak ada zakat pada unta yang kurang dari lima ekor, tidak ada zakat pada perak yang kurang dari lima uqiyah. (Shahih Muslim No.1625)
  • Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
    Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Tidak ada kewajiban zakat budak dan kuda bagi seorang muslim. (Shahih Muslim No.1631)
2. Tentang mendahulukan zakat dan keengganan mengeluarkannya
  • Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:

Hadist Jenazah

Kitab Jenazah

 


1. Meratapi mayit
  • Hadis riwayat Usamah bin Zaid ra., ia berkata:
    Kami sedang berada di dekat Rasulullah saw. ketika seorang di antara putri beliau menyuruh seseorang memanggil beliau dan memberi kabar bahwa anak putri beliau itu sedang menghadapi maut, Rasulullah saw. bersabda kepada utusan tersebut: Kembalilah dan kabarkan kepadanya bahwa apa yang Allah ambil dan Allah berikan adalah milik-Nya semata. Segala sesuatu di sisi-Nya adalah dengan batas waktu tertentu. Suruhlah ia untuk bersabar dan mengharap pahala. Utusan itu kembali dan berkata: Dia berjanji akan memenuhi pesan-pesan itu. Lalu Nabi saw. berdiri diikuti oleh Saad bin Ubadah dan Muadz bin Jabal. Aku pun (Usamah bin Zaid) ikut berangkat bersama mereka. Kepada Rasulullah saw. anak (dari putri beliau) diserahkan dan jiwanya bergolak seperti berada dalam qirbah (tempat air) tua. Kedua mata Rasulullah saw. menitikkan air mata. Lalu Saad bertanya: Apa arti air mata itu, ya Rasulullah? Rasulullah saw. bersabda: Ini adalah rahmat (kasih sayang) yang diletakkan Allah dalam hati para hamba-Nya. Sesungguhnya Allah mengasihi para hamba-Nya yang pengasih. (Shahih Muslim No.1531)
  • Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra., ia berkata:

Hadist Gerhana Shohih Muslim

Kitab Gerhana



1. Salat gerhana
  • Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
    Pada masa Rasulullah saw. pernah terjadi gerhana matahari. Saat itu Rasulullah saw. melakukan salat gerhana, beliau berdiri sangat lama dan rukuk juga sangat lama, lalu mengangkat kepala dan berdiri lama, tapi tidak seperti lamanya berdiri pertama. Kemudian beliau rukuk lama, tapi tidak seperti lamanya rukuk pertama. Selanjutnya beliau sujud. Kemudian berdiri lama, namun tidak seperti lamanya berdiri pertama, rukuk cukup lama, namun tidak selama rukuk pertama, mengangkat kepala, lalu berdiri lama, tapi tidak seperti lamanya berdiri pertama, rukuk cukup lama, tapi tidak seperti lamanya rukuk pertama, lalu sujud dan selesai. Ketika salat usai matahari sudah nampak sempurna kembali. Beliau berkhutbah di hadapan kaum muslimin, memuji Allah dan menyanjung-Nya, dan bersabda: Sesungguhnya matahari dan rembulan itu termasuk tanda-tanda kebesaran Allah. Keduanya terjadi gerhana bukan karena kematian atau kelahiran seseorang. Oleh sebab itu, jika kalian melihat keduanya gerhana, maka bertakbirlah, berdoalah kepada Allah, kerjakanlah salat dan bersedekahlah! Hai umat Muhammad, tidak seorang pun lebih cemburu daripada Allah, bila hambanya, lelaki maupun perempuan, berbuat zina. Hai umat Muhammad, demi Allah, seandainya kalian tahu apa yang kuketahui, tentu kalian banyak menangis dan

Hadist Salat Istisqa' (Minta Hujan)

Kitab Salat Istisqa' (Minta Hujan)



1. Mengangkat kedua tangan saat berdoa minta hujan
  • Hadis riwayat Abdullah bin Zaid Al-Mazini, ia berkata:
    Rasulullah keluar menuju tempat salat untuk mengerjakan salat istisqa' (permohonan hujan). Beliau memindahkan selendangnya (rida) ketika menghadap kiblat. (Shahih Muslim No.1486)
  • Hadis riwayat Anas ra., ia berkata:
    Aku melihat Rasulullah saw. mengangkat kedua tangannya dalam berdoa hingga nampak ketiaknya yang putih. (Shahih Muslim No.1490)
2. Doa dalam istisqa'
  • Hadis riwayat Anas bin Malik ra.:

Hadist Sholat Ied



1. Dibolehkan kaum wanita keluar pada hari raya menuju tempat salat dan mendengarkan khutbah dengan memisahkan diri dari kaum lelaki
  • Hadis riwayat Ibnu Abbas, ia berkata:
    Aku pernah ikut salat Idul Fitri bersama Nabi, Abu Bakar, Umar dan Usman. Mereka semua melakukan salat Ied sebelum khutbah, kemudian ia berkhutbah, ia berkata: Rasulullah turun, seola-olah aku melihat beliau ketika beliau dengan isyarat tangan mempersilakan kaum lelaki duduk. Kemudian beliau berjalan di antara barisan sampai ke tempat para wanita. Beliau disertai Bilal. Lalu beliau membaca: Hai Nabi, apabila para wanita yang beriman mendatangimu untuk mengadakan janji setia, bahwa mereka tidak akan mempersekutukan Allah. Beliau membaca ayat ini hingga akhir. Lalu beliau bertanya: Apakah kalian akan berjanji setia? Seorang wanita satu-satunya di antara mereka menjawab tegas: Ya, wahai Nabi Allah! Saat itu tidak diketahui siapa wanita tersebut. Kemudian Rasulullah bersabda: Bersedekahlah kalian! Bilal membentangkan pakaiannya seraya berkata: Marilah, demi bapak ibuku sebagai tebusan kalian! Mereka pun segera melemparkan gelang dan cincin ke dalam pakaian Bilal. (Shahih Muslim No.1464)
  • Hadis riwayat Jabir bin Abdullah, ia berkata:

Kitab Sholat Jumat |Hadist Shohih Muslim



1. Kewajiban mandi Jumat atas setiap lelaki dewasa dan keterangan tentang beberapa hal yang dianjurkan
  • Hadis riwayat Abdullah bin Umar, ia berkata:
    Aku mendengar Rasulullah bersabda: Bila salah seorang di antara kalian hendak melakukan salat Jumat, maka hendaknya ia mandi. (Shahih Muslim No.1393)
  • Hadis riwayat Umar bin Khathab: ia berkata:
    Bahwa Rasulullah memerintahkan mandi (Jumat). (Shahih Muslim No.1395)
  • Hadis riwayat Umar bin Khathab, ia berkata:
    Rasulullah bersabda: Bila salah seorang di antara kalian hendak melakukan salat Jumat, maka hendaklah ia mandi. (Shahih Muslim No.1396)
  • Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra.:
    Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Mandi pada hari Jumat adalah wajib bagi setiap orang yang balig. (Shahih Muslim No.1397)
  • Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:

Pedoman Kitab Nikah |Hadist Shohih Muslim



1. Anjuran menikah bagi orang yang sudah berkeinginan serta memiliki nafkahnya dan anjuran bagi yang belum mampu untuk berpuasa
  • Hadis riwayat Abdullah bin Mas`ud ra.:
    Dari Alqamah ia berkata: Aku sedang berjalan bersama Abdullah di Mina lalu ia bertemu dengan Usman yang segera bangkit dan mengajaknya bicara. Usman berkata kepada Abdullah: Wahai Abu Abdurrahman, inginkah kamu kami kawinkan dengan seorang perempuan yang masih belia? Mungkin ia dapat mengingatkan kembali masa lalumu yang indah. Abdullah menjawab: Kalau kamu telah mengatakan seperti itu, maka Rasulullah saw. pun bersabda: Wahai kaum pemuda! Barang siapa di antara kamu sekalian yang sudah mampu memberi nafkah, maka hendaklah ia menikah, karena sesungguhnya menikah itu lebih dapat menahan pandangan mata dan melindungi kemaluan (alat kelamin). Dan barang siapa yang belum mampu, maka hendaklah ia berpuasa, karena puasa itu dapat menjadi penawar bagi nafsu. (Shahih Muslim No.2485)
  • Hadis riwayat Anas ra.:
    Bahwa beberapa orang sahabat Nabi saw. bertanya secara diam-diam kepada

Kitab Salat Musafir dan Mengqasarnya|Hadist Shoheh Muslim



1. Salat orang yang bepergian dan qasar salat
  • Hadis riwayat Aisyah ra., istri Nabi saw. ia berkata:
    Awalnya tiap salat diwajibkan dua rakaat, baik di kediaman (tidak sedang dalam bepergian) atau dalam perjalanan. Kemudian salat dalam perjalanan tetap (dua rakaat) dan salat di kediaman ditambah. (Shahih Muslim No.1105)
  • Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
    Dari Hafesh bin Ashim ia berkata: Ibnu Umar bercerita kepada kami, ia berkata: Hai keponakanku! Aku pernah menemani Rasulullah dalam suatu perjalanan beliau. Beliau salat tidak lebih dari dua rakaat hingga beliau wafat. Aku juga pernah menemani Abu Bakar dalam perjalanannya. Dia salat tidak lebih dari dua rakaat hingga ia wafat. Aku juga pernah menemani Umar. Dia salat tidak lebih dari dua rakaat hingga ia wafat. Aku temani Usman. Dia juga salat tidak lebih dari dua rakaat hingga ia wafat. Allah berfirman: Sesungguhnya dalam diri Rasulullah ada suri teladan bagi kalian. (Shahih Muslim No.1112)
  • Hadis riwayat Anas ra.:
    Bahwa Rasulullah saw. menunaikan salat Zuhur di Madinah sebanyak empat rakaat dan di Dzul Hulaifah sebanyak dua rakaat. (Shahih Muslim No.1114)
  • Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:

Kitab Mesjid Dan Lokasi Salat |Hadist Shahih Muslim


1. Pembangunan Mesjid Nabawi
  • Hadis riwayat Abu Zar, ia berkata:
    Aku bertanya: Wahai Rasulullah, mesjid manakah yang pertama dibangun di muka bumi ini? Rasulullah menjawab: Masjidilharam. Aku bertanya: Kemudian mesjid mana? Beliau menjawab: Masjidilaksa. Aku bertanya: Berapakah jarak waktu antara keduanya? Beliau menjawab: Empat puluh tahun. Di mana saja datang waktu salat, maka salatlah, karena di situ juga mesjid. (Shahih Muslim No.808)
  • Hadis riwayat Jabir bin Abdullah Al-Anshari, ia berkata:
    Rasulullah bersabda: Aku diberi lima perkara yang tidak pernah diberikan kepada seorang nabi sebelumku. Semua nabi sebelumku diutus hanya kepada kaumnya, sedangkan aku diutus kepada semua manusia yang berkulit merah dan hitam. Dihalalkan bagiku harta rampasan perang yang tidak pernah dihalalkan kepada seorang pun sebelumku. Bumi diciptakan untukku dalam keadaan suci menyucikan dan sebagai mesjid. Barang siapa yang menemui waktu salat, maka salatlah di tempat ia berada. Aku diberi kemenangan dengan membuat takut musuh selama jarak perjalanan satu bulan. Dan aku juga diberi syafaat. (Shahih Muslim No.810)
  • Hadis riwayat Abu Hurairah, ia berkata:
    Bahwa Rasulullah bersabda: Aku diberi enam kelebihan atas para nabi, aku diberi kata singkat tapi kaya akan makna, aku diberi kemenangan dengan cara menakuti musuh, dihalalkan bagiku harta hasil rampasan perang, tanah dijadikan untukku dalam keadaan suci dan sebagai mesjid, aku diutus kepada segenap makhluk dan aku dijadikan sebagai penutup para nabi. (Shahih Muslim No.812)

Saturday, May 26, 2012

Kitab Salat Hadist Shohih Muslim



1. Permulaan azan
  • Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra., ia berkata:
    Dahulu, orang-orang Islam ketika tiba di Madinah, mereka berkumpul lalu memperkirakan waktu salat. Tidak ada seorang pun yang menyeru untuk salat. Pada suatu hari mereka membicarakan hal itu. Sebagian mereka berkata: Gunakanlah lonceng seperti lonceng orang Kristen. Sebagian yang lain berkata: Gunakanlah terompet seperti terompet orang Yahudi. Kemudian Umar berkata: Mengapa kalian tidak menyuruh seseorang agar berseru untuk salat? Rasulullah saw. bersabda: Hai Bilal, bangunlah dan serulah untuk salat. (Shahih Muslim No.568)
2. Perintah menggenapkan azan dan mengganjilkan iqamat
  • Hadis riwayat Anas ra., ia berkata:
    Bilal diperintahkan agar menggenapkan azan dan mengganjilkan iqamat. (Shahih Muslim No.569)
3. Sunat menunjuk dua orang muazin untuk satu mesjid
  • Hadis riwayat Ibnu Umar ra., ia berkata:
    Rasulullah saw. mempunyai dua muazin, Bilal dan Ibnu Ummu Maktum yang buta. (Shahih Muslim No.573)
4. Sunat membaca seperti yang dikumandangkan muazin bagi yang mendengar azan kemudian membaca selawat untuk Nabi saw. dan memohon wasilah untuknya
  • Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra.:
    Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Apabila engkau mendengar azan, maka bacalah seperti yang dikumandangkan muazin. (Shahih Muslim No.576)
5. Keutamaan azan dan larinya setan ketika mendengar azan
  • Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
    Dari Nabi saw., Beliau bersabda: Sesungguhnya setan, apabila mendengar azan untuk salat, ia berlari sambil terkentut-kentut sampai tidak mendengarnya lagi. Ketika azan telah berhenti, ia kembali menghasut. Apabila mendengar iqamat, ia pergi sampai tidak mendengarnya. Ketika iqamat telah berhenti, ia kembali menghasut lagi. (Shahih Muslim No.582)
6. Sunat mengangkat dua tangan sejajar pundak ketika takbiratul ihram, akan rukuk dan bangun dari rukuk serta tidak mengangkat tangan ketika bangun dari sujud
  • Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra., ia berkata:
    Aku melihat Rasulullah saw. mengangkat kedua tangan hingga sejajar pundak ketika memulai salat, sebelum rukuk dan ketika bangun dari rukuk. Beliau tidak mengangkatnya di antara dua sujud. (Shahih Muslim No.586)
  • Hadis riwayat Malik bin Huwairits ra.:
    Dari Abu Qilaabah, bahwa ia melihat Malik bin Huwairits ketika ia salat, ia bertakbir lalu mengangkat kedua tangannya. Ketika ingin rukuk, ia mengangkat kedua tangannya. Ketika mengangkat kepala dari rukuk, ia mengangkat kedua tangannya. Ia bercerita bahwa Rasulullah saw. dahulu berbuat seperti itu. (Shahih Muslim No.588)
7. Menetapkan takbir tiap kali turun dan bangun dalam salat, kecuali bangun dari rukuk membaca: "Allah mendengar orang yang memuji-Nya"
  • Hadis riwayat Abu Hurairah ra.
    Dari Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa Abu Hurairah salat mengimami para sahabat. Ia bertakbir tiap kali turun dan bangun. Ketika selesai ia berkata: Demi Allah, sesungguhnya aku adalah orang yang paling mirip dengan salat Rasulullah saw.. (Shahih Muslim No.590)
  • Hadis riwayat Imran bin Hushein ra.:
    Dari Mutharrif bin Abdullah, ia berkata: Aku dan Imran bin Hushein salat di belakang Ali bin Abu Thalib. Saat sujud beliau bertakbir. Saat mengangkat kepalanya beliau bertakbir. Saat bangun dari dua rakaat beliau bertakbir. Selesai salat Imran memegang tanganku dan berkata: Sesungguhnya Ali telah mengimami salat kita dengan salat seperti salat Muhammad saw. atau katanya: Sesungguhnya Ali telah mengingatkan aku dengan salat Muhammad saw.. (Shahih Muslim No.594)
8. Wajib membaca surat Al-Fatihah setiap rakaat dan bagi orang yang tidak bisa dan belum mempelajarinya disarankan membaca surat lain, selain surat Fatihah
  • Hadis riwayat Ubadah bin Shamit ra.:
    Bahwa Nabi saw. bersabda: Orang yang tidak membaca surat Al-Fatihah, tidak sah salatnya. (Shahih Muslim No.595)
  • Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
    Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Tidak ada salat kecuali dengan bacaan surat Al-Fatihah. (Shahih Muslim No.599)
  • Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
    Bahwa Rasulullah saw. masuk mesjid. Lalu seorang lelaki masuk dan melakukan salat. Setelah selesai ia datang dan memberi salam kepada Rasulullah saw. Beliau menjawab salamnya lalu bersabda: Ulangilah salatmu, karena sesungguhnya engkau belum salat. Lelaki itu kembali salat seperti salat sebelumnya. Setelah salatnya yang kedua ia mendatangi Nabi saw. dan memberi salam. Rasulullah saw. menjawab: Wa'alaikas salam. Kemudian beliau bersabda lagi: Ulangilah salatmu, karena sesungguhnya engkau belum salat. Sehingga orang itu mengulangi salatnya sebanyak tiga kali. Lelaki itu berkata: Demi Zat yang mengutus Anda dengan membawa kebenaran, saya tidak dapat mengerjakan yang lebih baik daripada ini semua. Ajarilah saya. Beliau bersabda: Bila engkau melakukan salat, bertakbirlah. Bacalah bacaan dari Alquran yang engkau hafal. Setelah itu rukuk hingga engkau tenang dalam rukukmu. Bangunlah hingga berdiri tegak. Lalu bersujudlah hingga engkau tenang dalam sujudmu. Bangunlah hingga engkau tenang dalam dudukmu. Kerjakanlah semua itu dalam seluruh salatmu. (Shahih Muslim No.602)
9. Dalil tidak boleh mengeraskan bacaan basmalah
  • Hadis riwayat Anas ra., ia berkata:
    Aku pernah salat bersama Rasulullah saw., bersama Abu Bakar, bersama Umar dan bersama Usman dan aku tidak mendengar seorang pun dari mereka membaca Bismillahirrahmanirrahim. (Shahih Muslim No.605)
10. Dalil bahwa basmalah adalah awal ayat tiap surat kecuali surat At-Taubah
  • Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:
    Ketika Rasulullah saw. bersama kami, tiba-tiba beliau terlena sesaat, kemudian mengangkat kepala beliau sambil tersenyum. Kami bertanya: Wahai Rasulullah, apa yang membuat Anda tertawa? Beliau menjawab: Baru saja satu surat diturunkan kepadaku. Lalu beliau membaca: Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu Al-Kautsar "nikmat yang banyak". Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membencimu dialah yang terputus. Kemudian beliau bertanya: Tahukah kalian, apakah Kautsar itu? Kami menjawab: Allah dan Rasul-Nya lebih tahu. Beliau bersabda: Itu adalah sungai yang dijanjikan Tuhanku. Sungai yang menyimpan banyak kebaikan dan merupakan telaga yang didatangi umatku pada hari kiamat. Wadahnya sebanyak bilangan bintang. Ada seorang hamba yang ditarik dari kumpulan mereka. Aku berkata: Ya Tuhanku, dia termasuk umatku. Allah berfirman: Engkau tidak tahu, dia telah membuat suatu bid`ah sepeninggalmu. (Shahih Muslim No.607)
11. Tasyahhud dalam salat
  • Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra. dia berkata:
    Ketika kami bermakmum di belakang Rasulullah saw., kami membaca: "Keselamatan tetap pada Allah, keselamatan tetap pada si fulan". Suatu hari Rasulullah saw. bersabda kepada kami: Sesungguhnya Allah adalah keselamatan itu sendiri. Jadi, apabila salah seorang di antara engkau duduk (membaca tasyahud) hendaknya membaca: "Segala kehormatan, semua rahmat dan semua yang baik itu milik Allah. Semoga keselamatan, rahmat Allah dan berkat-Nya dilimpahkan kepadamu, wahai Nabi. Semoga keselamatan dilimpahkan kepada kami dan kepada para hamba-Nya yang saleh. Apabila dia telah membacanya, maka keselamatan itu akan menyebar kepada semua hamba Allah yang saleh", baik yang di langit maupun yang di bumi. "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah", kemudian berdoalah sesukanya. (Shahih Muslim No.609)
12. Selawat kepada Nabi saw. sesudah tasyahhud
  • Hadis riwayat Kaab bin Ujrah ra.:
    Dari Abdullah bin Abu Laila, dia berkata: Kaab bin Ujrah menemuiku dan berkata: Maukah engkau aku berikan hadiah? Rasulullah saw. pernah menemui kami, lalu kami berkata: Kami telah mengetahui cara membaca salam untuk Baginda, lalu bagaimana kami membaca selawat untuk Anda? Beliau bersabda: Bacalah: "Allahumma shalli `alaa Muhammad wa `alaa aali Muhammad kamaa baarakta `alaa aali Ibrahim. Innaka hamiidum majiid. Allahumma baarik `alaa Muhammad wa `alaa aali Muhammad kamaa baarakta `alaa aali Ibrahim Innaka hamiidum majiid". (Ya Allah, limpahkanlah sejahtera kepada Muhammad dan keluarga nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan kesejahteraan kepada keluarga nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau maha terpuji lagi mulia. Ya Allah, limpahkanlah keberkahan kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan keberkahan kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau maha terpuji lagi maha mulia). (Shahih Muslim No.614)
  • Hadis riwayat Abu Humaid As-Saidi ra.:
    Bahwa para sahabat berkata: Wahai Rasulullah, bagaimana cara kami membaca selawat untuk Anda? Beliau bersabda: Bacalah: "Allahumma shalli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa azwaajihi wa zurriyyatihi kamaa shallaita ‘alaa aali Ibrahim wa baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa azwaajihi wa zurriyyatihi kamaa baarakta ‘alaa aali Ibrahim. Innaka hamiidum majiid." (Ya Allah, limpahkanlah sejahtera kepada Muhammad dan istri-istrinya, sebagaimana Engkau telah melimpahkan kesejahteraan kepada keluarga nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau maha terpuji dan mulia. Ya Allah, limpahkanlah keberkahan kepada Muhammad dan istri-istrinya, sebagaimana Engkau telah melimpahkan keberkahan kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau maha terpuji lagi maha mulia). (Shahih Muslim No.615)
13. Membaca "sami`allahu liman hamidah" dan "aamiin"
  • Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
    Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Apabila imam membaca "sami`allahu liman hamidah", hendaklah kalian membaca "Allahumma rabbanaa lakal hamdu", (Ya Allah, Tuhan kami, hanya milik-Mu-lah segala pujian), karena barang siapa yang ucapannya bertepatan dengan bacaan malaikat, maka dosanya yang lalu akan diampuni. (Shahih Muslim No.617)
  • Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
    Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Bila Imam membaca: Amin, hendaklah kalian membaca: "Aamiin". Karena sesungguhnya barang siapa yang bacaan aminnya bertepatan dengan bacaan amin malaikat maka dosanya yang lalu akan diampuni. (Shahih Muslim No.618)
14. Makmum harus mengikuti imam
  • Hadis riwayat Anas bin Malik ra. dia berkata:
    Nabi saw. pernah jatuh dari kuda sehingga lambung kanan beliau robek. Kami datang menjenguk. Saat tiba waktu salat, beliau salat bersama kami dengan duduk dan kami pun salat di belakang beliau dengan duduk. Usai salat beliau bersabda: Sesungguhnya seseorang dijadikan imam untuk diikuti. Jadi, apabila dia bertakbir, bertakbirlah. Bila dia sujud, sujudlah. Bila ia bangun, bangunlah. Bila ia membaca "sami`allahu liman hamidah", bacalah "rabbanaa lakal hamdu" dan bila ia salat dengan duduk, salatlah dengan duduk pula. (Shahih Muslim No.622)
  • Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
    Rasulullah saw. pernah sakit. Para sahabat datang menjenguk beliau. Kemudian beliau salat dengan duduk. Para sahabat bermakmum pada beliau dengan berdiri. Beliau memberi isyarat kepada mereka agar duduk, maka mereka pun duduk. Selesai salat beliau bersabda: Sesungguhnya seseorang dijadikan imam hanyalah untuk diikuti. Jadi apabila ia rukuk, maka rukuklah kalian, bila ia bangun, maka bangunlah kalian dan bila ia salat sambil duduk, maka salatlah kalian sambil duduk. (Shahih Muslim No.623)
  • Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
    Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya imam itu untuk diikuti. Karena itu, maka janganlah kalian menyalahinya. Apabila ia bertakbir, maka bertakbirlah kalian, bila ia rukuk, maka rukuklah kalian, bila ia membaca "sami`allahu liman hamidah", maka bacalah "Allahumma rabbanaa lakal hamdu", bila ia sujud, maka sujudlah dan bila ia salat sambil duduk, maka salatlah kalian sambil duduk. (Shahih Muslim No.625)
15. Imam mengangkat seseorang untuk menggantikannya apabila ia uzur, seperti sakit, bepergian atau lainnya, makmum harus berdiri di belakang imam yang duduk selama ia mampu, penghapusan hukum duduk di belakang imam yang duduk bagi makmum yang mampu berdiri
  • Hadis riwayat Aisyah ra.:
    Dari Ubaidillah bin Abdullah, ia berkata: Aku menemui Aisyah dan berkata: Maukah Anda menceritakan kepadaku tentang sakit Rasulullah saw? Ia berkata: Nabi saw. menderita lemah sekali, beliau bersabda: Apakah para sahabat sudah salat? Kami jawab: Belum, mereka menunggu baginda, wahai Rasulullah. Beliau bersabda: Tuangkan air untukku di bak. Kami pun melakukannya lalu beliau mandi. Setelah itu, saat ingin bangkit beliau pingsan. Ketika siuman beliau bertanya: Apakah para sahabat sudah salat? Kami jawab: Belum. Mereka menunggu baginda, wahai Rasulullah. Beliau bersabda: Tuangkan air untukku di bak. Kami mengerjakannya dan beliau mandi. Saat akan berdiri beliau pingsan lagi. Setelah siuman beliau bertanya: Apakah para sahabat sudah salat? Kami jawab: Belum, mereka menunggu baginda, wahai Rasulullah. Beliau bersabda: Tuangkan air untukku di bak. Kami mengerjakannya dan beliau mandi. Ketika akan bangun beliau pingsan lagi untuk yang ketiga kalinya. Pada waktu siuman beliau bertanya: Apakah para sahabat sudah salat? Kami jawab: Belum. Mereka menunggu baginda, wahai Rasulullah. Para sahabat telah berkumpul di mesjid menunggu Rasulullah saw. untuk salat Isyak. Beliau memerintahkan seseorang menemui Abu Bakar agar ia mengimami salat. Tiba di hadapan Abu Bakar, ia berkata: Rasulullah saw. memerintahkan Anda untuk mengimamai salat sahabat lainnya. Abu Bakar adalah seorang yang lembut hati, ia berkata: Wahai Umar, imamilah mereka itu! Umar berkata: Anda lebih menjadi imam mereka. Akhirnya Abu Bakar mengimami salat mereka selama beberapa hari. Ketika sakit Rasulullah saw. agak ringan, beliau keluar untuk salat Zuhur, dibantu oleh dua orang, salah satunya adalah Abbas. Saat itu Abu Bakar akan mengimami sahabat. Ketika ia melihat Rasulullah saw. datang, ia mundur untuk menunda (salat). Nabi saw. memberi isyarat kepadanya agar jangan ditunda. Kemudian beliau memerintahkan kedua orang yang memapah beliau: Dudukkan aku di sampingnya. Mereka mendudukkan beliau di samping Abu Bakar. Maka Abu Bakar salat berdiri bermakmum kepada Rasulullah saw., para sahabat yang lain bermakmum kepada Abu Bakar dan Rasulullah saw. saat itu salat sambil duduk. (Shahih Muslim No.629)
  • Hadis riwayat Anas bin Malik ra.:
    Bahwa Abu Bakar mengimami sahabat ketika Rasulullah saw. sakit yang membuatnya wafat, pada hari Senin, ketika berbaris dalam salat, Rasulullah saw. menyingkap tirai kamar dan memandang kami dengan berdiri. Wajah beliau putih seperti kertas, beliau tersenyum. Kami yang sedang salat terpukau karena gembira dengan keluarnya Rasulullah saw. Kemudian Abu Bakar mundur untuk ke barisan pertama. Ia mengira bahwa Rasulullah saw. keluar untuk salat. Rasulullah saw. memberi isyarat tangan kepada mereka agar terus menyempurnakan salat. Lalu beliau masuk lagi dan menurunkan tirai kamar. Pada hari itu Rasulullah saw. wafat. (Shahih Muslim No.636)
  • Hadis riwayat Abu Musa ra., ia berkata:
    Rasulullah saw. sakit dan semakin bertambah parah. Beliau bersabda: Perintahkan Abu Bakar agar mengimami salat kaum muslimin. Aisyah berkata: Wahai Rasulullah, Abu Bakar adalah seorang yang berhati halus. Kalau ia menempati tempat baginda, ia tidak akan mampu mengimami salat Kaum muslimin. Beliau bersabda: Perintahkan Abu Bakar agar mengimami salat kaum muslimin. Kalian ini seperti teman-teman Yusuf (dalam berdebat). Abu Musa berkata: Kemudian Abu Bakar mengimami salat mereka ketika Rasulullah saw. masih hidup. (Shahih Muslim No.638)
16. Jamaah menunjuk seseorang untuk mengimami mereka bila imam yang tetap terlambat datang dan mereka tidak khawatir akan timbul masalah akibat penunjukan tersebut
  • Hadis riwayat Sahal bin Saad As-Saidi ra.:
    Bahwa ketika Rasulullah saw. pergi ke Bani Amru bin Auf untuk mendamaikan pertikaian di antara mereka, maka ketika tiba waktu salat, seorang muazin datang kepada Abu Bakar lalu berkata: Maukah engkau mengimami salat orang-orang. Lalu saya mengiqamati? Abu Bakar menjawab: Ya. Kemudian Abu Bakar salat. Ketika orang-orang sedang salat, Rasulullah saw. datang. Beliau maju perlahan hingga sampai barisan awal. Melihat itu orang-orang bertepuk tangan, tetapi Abu Bakar tidak menoleh. Ketika tepuk tangan semakin riuh ia menoleh dan melihat Rasulullah saw. Beliau mengisyaratkan Abu Bakar agar tetap di tempatnya. Abu Bakar mengangkat kedua tangannya seraya memuji Allah 'azza wa jalla sesuai dengan yang diperintahkan Rasulullah saw, lalu mundur sehingga sejajar dengan barisan awal. Setelah itu Nabi saw. maju dan salat. Usai salat, beliau bersabda: Hai Abu Bakar, apa yang menghalangimu untuk tetap di tempatmu ketika aku suruh? Abu Bakar menjawab: Tidak layak bagi anak Abu Quhafah salat di hadapan Rasulullah saw. Beliau bersabda lagi: Mengapa kalian bertepuk tangan? Barang siapa yang ingin mengingatkan sesuatu di dalam salat, hendaknya ia bertasbih, karena bila ia bertasbih, ia akan ditoleh. Tepuk tangan hanya untuk wanita. (Shahih Muslim No.639)
17. Bertasbih bagi lelaki dan tepuk tangan bagi wanita jika ingin mengingatkan sesuatu di dalam salat
  • Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
    Rasulullah saw. pernah bersabda: Bertasbih untuk lelaki dan tepuk tangan untuk wanita. (Shahih Muslim No.641)
18. Perintah membaguskan, menyempurnakan dan khusyuk dalam salat
  • Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
    Suatu hari Rasulullah saw. mengimami salat kami. Usai salat beliau bersabda: Hai fulan, mengapa engkau tidak membaguskan salatmu? Tidakkah orang yang salat merenungkan bagaimana salatnya? Sesungguhnya ia salat untuk dirinya sendiri. Demi Allah, sungguh aku dapat melihat belakangku, sebagaimana aku melihat depanku. (Shahih Muslim No.642)
  • Hadis riwayat Anas bin Malik ra.:
    Dari Nabi saw., beliau bersabda: Sempurnakanlah rukuk dan sujud, demi Allah, sesungguhnya aku dapat melihat engkau di belakangku (kemungkinan bersabda: yang di belakang punggungku) saat engkau rukuk atau sujud. (Shahih Muslim No.644)
19. Larangan mendahului imam dalam rukuk, sujud atau lainnya
  • Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
    Muhammad saw. pernah bersabda: Apakah orang yang mengangkat kepalanya sebelum imam, tidak takut kepalanya diganti oleh Allah dengan kepala keledai. (Shahih Muslim No.647)
20. Meluruskan barisan dan merapikannya, berdesakan dalam barisan pertama dan berlomba mendapatkannya, mendahulukan orang-orang yang punya keutamaan dan mendekatkan mereka kepada imam
  • Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:
    Rasulullah saw. bersabda: Luruskanlah barisan kalian. Sesungguhnya kelurusan barisan salat termasuk bagian dari kesempurnaan salat. (Shahih Muslim No.656)
  • Hadis riwayat Anas ra., ia berkata:
    Rasulullah saw. bersabda: Sempurnakanlah barisan, karena sesungguhnya aku dapat melihat engkau yang ada di belakangku. (Shahih Muslim No.657)
  • Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
    Dari Rasulullah saw., beliau bersabda: Luruskanlah barisan dalam salat, karena lurusnya barisan itu termasuk kebaikan salat. (Shahih Muslim No.658)
  • Hadis riwayat Nukman bin Basyir ra., ia berkata:
    Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Sebaiknya engkau mau meluruskan barisanmu atau Allah akan menancapkan rasa permusuhan di antara engkau. (Shahih Muslim No.659)
  • Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
    Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Seandainya manusia tahu apa (keutamaan) yang terdapat dalam azan dan barisan pertama, kemudian mereka tidak mendapatkannya kecuali dengan cara mengundi, pasti mereka akan mengundinya. Seandainya mereka tahu apa (keutamaan) yang terdapat dalam bersegera (datang sedini mungkin) melakukan salat, pasti mereka berlomba-lomba melakukannya. Seandainya mereka tahu apa yang terdapat dalam salat Isyak dan salat Subuh, pasti mereka akan mendatanginya meskipun dengan merangkak. (Shahih Muslim No.661)
  • Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
    Dari Nabi saw., beliau bersabda: Seandainya kalian (atau mereka) tahu apa yang ada dalam barisan depan, tentu akan diadakan undian. (Shahih Muslim No.663)
21. Perintah agar para wanita yang salat di belakang laki-laki untuk tidak mengangkat kepala mereka dari sujud sebelum laki-laki mengangkat kepalanya
  • Hadis riwayat Sahal bin Saad ra., ia berkata:
    Aku melihat orang-orang lelaki yang salat di belakang Nabi saw. mengikatkan kain mereka pada leher seperti anak kecil karena sempitnya kain mereka. Seseorang berkata: Hai para wanita, janganlah kalian mengangkat kepala kalian sebelum orang-orang lelaki mengangkat kepala mereka. (Shahih Muslim No.665)
22. Wanita boleh ke mesjid apabila tidak menimbulkan hal-hal yang negatif dan tanpa memakai wangi-wangian
  • Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
    Dari Nabi saw., beliau bersabda: Jika istri salah seorang dari kalian minta izin pergi ke mesjid, maka janganlah mencegahnya. (Shahih Muslim No.666)
  • Hadis riwayat Aisyah ra., istri Nabi saw. ia berkata:
    Seandainya Rasulullah saw. melihat apa yang diperbuat wanita saat ini, tentu beliau melarang mereka pergi ke mesjid, seperti dilarangnya wanita Bani Israel. Yahya berkata: Aku bertanya kepada Amrah: Apakah wanita Bani Israel dilarang pergi ke mesjid (tempat ibadah mereka)? Ia menjawab: Ya. (Shahih Muslim No.676)
23. Membaca bacaan dalam salat jahriyah (salat yang bacaannya dikeraskan) dengan suara antara keras dan pelan, apabila khawatir akan timbul hal yang tidak baik jika dikeraskan
  • Hadis riwayat Ibnu Abbas ra.:
    Tentang firman Allah Taala: Dan janganlah engkau mengeraskan suaramu dalam salatmu dan jangan pula memelankannya. Ia berkata ayat ini turun ketika Rasulullah saw. sedang bersembunyi di Mekah. Ketika beliau salat bersama para sahabat, beliau mengeraskan suaranya dalam membaca Alquran. Orang-orang musyrik yang mendengarnya menjelek-jelekan Alquran, Allah yang menurunkannya dan Nabi yang membawanya. Maka Allah Taala berfirman: Janganlah engkau mengeraskan suaramu di dalam salatmu, sehingga orang-orang musyrik mendengar bacaanmu: Dan janganlah engkau memelankannya sehingga sahabatmu tidak mendengarnya. Carilah cara di antara kedua hal itu. Akhirnya beliau membaca antara keras dan pelan. (Shahih Muslim No.677)
  • Hadis riwayat Aisyah ra.:
    Tentang firman Allah: Dan janganlah mengeraskan suaramu di dalam salatmu dan jangan pula memelankannya. Ia berkata: Ayat ini diturunkan berkaitan dengan doa. (Shahih Muslim No.678)
24. Mendengarkan bacaan Alquran
  • Hadis riwayat Ibnu Abbas ra.:
    Tentang firman Allah: Janganlah engkau gerakkan lidahmu tergesa-gesa untuk membaca Alquran. Ia berkata: Dulu ketika malaikat Jibril turun menyampaikan wahyu, Nabi saw. sering menggerakkan lidah dan bibir beliau (untuk mengulang-ulang agar tidak lupa). Hal itu membuat beliau merasa berat. Keadaan beliau seperti itu dapat dilihat. Lalu Allah berfirman: Janganlah engkau gerakkan lidahmu terburu-buru untuk membacanya dan ingin cepat "menguasainya". Sesungguhnya atas tanggungan Kami mengumpulkan di dadamu dan membacanya. Apabila Kami telah selesai membacanya, ikutilah bacaan itu. Kami menurunkannya, maka dengarkanlah baik-baik. Firman-Nya: Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah penjelasannya "Kami menjelaskannya melalui lidahmu". Ketika malaikat Jibril mendatangi beliau (untuk memberi wahyu), maka beliau diam mendengarkan. Setelah Jibril pergi, beliau membacanya, sebagaimana telah dijanjikan oleh Allah pada beliau. (Shahih Muslim No.679)
25. Mengeraskan bacaan dalam salat subuh dan membacakan Alquran untuk Jin
  • Hadis riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata:
    Rasulullah saw. tidak membacakan kepada jin dan tidak pula melihat mereka. Beliau pergi bersama para sahabat menuju pasar Ukaz. Saat itu antara setan dan berita langit telah terhalang. Mereka dilempari panah api. Setan-setan itu kembali kepada kaum mereka dan berkata: Antara kami dan berita langit telah terhalang dan kami pun dilempari panah api. Ini tidak lain pasti karena sesuatu telah terjadi. Pergilah ke belahan bumi bagian timur dan barat, telitilah apa yang menghalangi kita dengan berita langit. Mereka pun pergi ke belahan bumi bagian timur dan barat. Sebagian mengambil arah Tihamah dengan tujuan pasar Ukaz (Nabi berada di Nakhl). Saat itu beliau sedang salat Subuh dengan para sahabat. Mereka mendengar Alquran yang dibaca beliau dan memperhatikannya. Lalu kata mereka: Inilah yang membuat kita terhalang dengan berita langit. Mereka kembali kepada kaum mereka dan berkata: Hai kaumku, Sesungguhnya kami telah mendengar bacaan yang mengagumkan, yang dapat mengantarkan kita kepada kebenaran. Maka aku beriman kepadanya, dan tidak akan menyekutukan Tuhanku dengan siapapun. Maka Allah Taala menurunkan kepada Nabi-Nya, Muhammad saw. Katakanlah, telah diwahyukan kepadaku bahwa sekelompok jin telah mendengarkan bacaan Alquran. (Shahih Muslim No.681)
26. Bacaan dalam salat Zuhur dan Asar
  • Hadis riwayat Abu Qatadah ra., ia berkata:
    Kami pernah salat berjamaah dengan Rasulullah saw. Dalam dua rakaat pertama salat Zuhur dan Asar, beliau membaca Fatihah dan dua buah surat, kadang-kadang memperdengarkan ayat kepada kami. Beliau memanjangkan rakaat pertama salat Zuhur dan memperpendek rakaat kedua. Demikian pula dalam salat Subuh. (Shahih Muslim No.685)
27. Bacaan dalam salat Subuh
  • Hadis riwayat Abu Barzah ra.: ia berkata:
    Rasulullah saw. dalam salat Subuh membaca enam puluh sampai seratus ayat. (Shahih Muslim No.702)
28. Bacaan dalam salat Isyak
  • Hadis riwayat Barra' ra.:
    Dari Nabi saw. bahwa dalam suatu perjalanan beliau mengerjakan salat Isyak. Dalam salah satu dari dua rakaatnya beliau membaca Wat tiini waz zaitun. (Shahih Muslim No.706)
  • Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra., ia berkata:
    Muaz pernah salat bersama Nabi saw. lalu pulang mengimami kaumnya. Pada suatu malam ia salat Isyak bersama Nabi saw. lalu pulang mengimami kaumnya. Ketika ia mulai dengan membaca surat Al-Baqarah, ada seorang lelaki yang memisahkan diri dari salat berjamaah sampai salam, selanjutnya mengerjakan salat sendiri dan pergi. Orang-orang menegurnya: Hai fulan, apakah engkau telah munafik? Ia menjawab: Tidak, demi Allah. Sungguh, aku akan menemui Rasulullah saw. dan memberitahukan hal ini. Setelah bertemu dengan Rasulullah saw., ia berkata: Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami adalah pemilik unta penyiram tanaman, bekerja di siang hari. Sesungguhnya Muaz setelah mengerjakan salat Isyak bersama Anda lalu pulang dan (salat bersama kami) mulai dengan bacaan surat Al-Baqarah. Rasulullah saw. menghadap ke arah Muaz dan bersabda: Wahai Muaz, apakah engkau ingin menimbulkan fitnah (kesulitan)? Bacalah (surat) ini dan itu. Sufyan berkata: Aku berkata kepada Amru bahwa Abu Zubair menceritakan kepada kami dari Jabir bahwa Rasulullah saw. bersabda: Bacalah Was Syamsi wa Dhuhaaha (surat As-Syams), Wadh Dhuhaa (surat Ad-Dhuhaa), Wal laili idza Yaghsyaa (surat Al-Lail) dan Sabbihisma rabbikal a`laa (sutat Al-A`laa), maka Amru menanggapi: Ya, seperti itu. (Shahih Muslim No.709)
29. Perintah kepada imam agar mempercepat salat sambil menjaga kesempurnaan
  • Hadis riwayat Abu Masud Al-Anshari ra., ia berkata:
    Seorang lelaki datang menemui Rasulullah saw. dan berkata: Saya terlambat salat Subuh karena si fulan memperlambat salatnya saat mengimami kami. Kemudian aku belum pernah melihat Nabi saw. marah dalam memberikan nasehat seperti marahnya beliau (memberikan nasehat) pada hari itu. Beliau bersabda: Wahai manusia, sesungguhnya di antara engkau ada yang membuat orang lari (jera). Barang siapa di antara kalian menjadi imam, maka hendaklah ia meringkas, sebab di belakangnya ada orang tua, orang lemah dan orang yang punya keperluan. (Shahih Muslim No.713)
  • Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
    Bahwa Nabi saw. bersabda: Apabila salah seorang dari kalian menjadi imam, maka hendaknya ia memperingan salatnya, karena di antara mereka ada anak kecil, orang tua, orang lemah dan orang sakit. Bila salat sendirian, maka salatlah sekehendak hatinya. (Shahih Muslim No.714)
  • Hadis riwayat Anas ra.:
    Bahwa Nabi saw. meringkas (bacaan) salat dan menyempurnakannya. (Shahih Muslim No.719)
  • Hadis riwayat Anas ra., ia berkata:
    Rasulullah saw. pernah mendengar tangis anak kecil bersama ibunya ketika sedang salat. Maka beliau membaca surat yang ringan atau surat yang pendek. (Shahih Muslim No.722)
30. Keselarasan antara rukun-rukun salat dan memperingan dengan tetap sempurna
  • Hadis riwayat Barra' bin Azib ra., ia berkata:
    Aku mengamati salat Muhammad saw. Aku perhatikan berdirinya, rukuknya, iktidal setelah rukuk, sujudnya, duduk antara dua sujud, sujud kedua, duduk antara salam dan selesai salat, (aku perhatikan) satu dengan lainnya saling sama. (Shahih Muslim No.724)
  • Hadis riwayat Anas ra., ia berkata:
    Sungguh, aku tidak akan menambah-nambah, aku akan mengimami salat kalian seperti aku melihat Rasulullah saw. mengimami salat kami. Tsabit (salah seorang perawi) berkata: Anas telah melakukan sesuatu yang tidak seperti yang kalian lakukan. Ketika ia bangun dari rukuk, ia berdiri tegak hingga orang berkata: Anas telah lupa, dan ketika bangun dari sujud, ia diam (tidak bergerak) sehingga orang bilang: Anas telah lupa. (Shahih Muslim No.726)
31. Mengikuti imam dan bergerak setelah gerakan imam
  • Hadis riwayat Barra' ra.:
    Bahwa mereka (para sahabat) salat di belakang Rasulullah saw. Ketika beliau bangun dari rukuk (dan ingin sujud). aku tidak melihat seorang pun membungkukkan badannya hingga Rasulullah saw. meletakkan dahinya di tanah. Setelah itu para sahabat yang di belakang beliau ikut bersungkur sujud. (Shahih Muslim No.728)
32. Bacaan ketika rukuk dan sujud
  • Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
    Adalah Rasulullah saw. dalam rukuk dan sujudnya banyak membaca: "Subhaanaka allahumma rabbanaa wa bihamdika, allahummaghfir li" (Maha suci Allah, ya Allah, ya Tuhan kami, dengan segala puji-Mu, ampunilah aku). Beliau menafsirkan perintah Alquran. (Shahih Muslim No.746)
33. Menjelaskan anggota tubuh untuk bersujud, larangan menahan rambut dan pakaian (saat sujud), menjalin rambut ketika salat
  • Hadis riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata:
    Nabi saw. diperintahkan untuk sujud dengan tujuh anggota badan dan dilarang menutup dahinya dengan rambut dan pakaian. (Shahih Muslim No.755)
34. Meluruskan badan, meletakkan kedua telapak tangan di atas tanah, mengangkat kedua siku dari lambung dan menjauhkan perut dari kedua paha ketika sujud
  • Hadis riwayat Anas ra., ia berkata:
    Rasulullah saw. bersabda: Luruslah kalian dalam sujud dan janganlah seorang kalian melunjurkan kedua lengannya seperti anjing melunjurkan kaki depannya. (Shahih Muslim No.762)
35. Menjelaskan suatu hal yang berhubungan dengan cara salat
  • Hadis riwayat Abdullah bin Malik bin Buhainah ra.:
    Bahwa Rasulullah saw. merenggangkan kedua tangannya ketika salat hingga tampak putihnya ketiak beliau. (Shahih Muslim No.764)
36. Pembatas orang yang salat
  • Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
    Bahwa Rasulullah saw., jika keluar untuk salat hari raya, beliau minta dibawakan tombak pendek yang kemudian beliau letakkan di depannya. Lalu beliau salat menghadap tombak itu dan para sahabat berada di belakang beliau. Beliau melakukannya saat sedang dalam perjalanan. (Karena itulah kemudian banyak para pemimpin menggunakan tongkat). (Shahih Muslim No.773)
  • Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
    Bahwa Nabi saw. biasa menambatkan tunggangan beliau dan beliau salat menghadap ke arahnya. (Shahih Muslim No.775)
  • Hadis riwayat Abu Juhaifah ra., ia berkata:
    Aku menemui Nabi saw. di Mekah. Saat itu beliau berada di Abthah (nama tempat) di dalam kemah yang terbuat dari kulit samakan milik beliau. Kemudian Bilal keluar membawa air wudu beliau. Ada orang yang mendapat air itu sedikit dan ada pula yang hanya diperciki oleh lainnya. Nabi saw. keluar dengan memakai pakaian merah, nampaknya aku dapat melihat betis beliau yang putih. Beliau berwudu dan Bilal mengumandangkan azan. Aku memperhatikan mulutnya bergerak kesana kemari ke kanan dan ke kiri, ia membaca: "Hayya `alas shalah, hayya `alal falah", (Marilah mengerjakan salat, marilah menuju kemenangan). Sebatang tombak pendek ditancapkan untuk Nabi. Beliau melangkah maju dan mengerjakan salat Zuhur (diqasar) dua rakaat. Keledai dan anjing lewat di depan beliau tanpa dicegah. Selanjutnya beliau mengerjakan salat Asar (diqasar) dua rakaat. Demikian kemudian beliau tak henti-hentinya mengerjakan salat dua rakaat hingga kembali ke Madinah. (Shahih Muslim No.777)
  • Hadis riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata:
    Aku datang dengan naik keledai betina. Saat itu aku hampir usia balig. Rasulullah saw. mengimami salat para sahabat di Mina, lalu aku lewat di depan barisan, lalu aku pulang dan kubiarkan keledaiku merumput, dan aku masuk ke barisan salat. Tidak ada seorang pun yang mencela perbuatanku itu. (Shahih Muslim No.780)
37. Melarang orang lewat di depan orang yang sedang salat
  • Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra.:
    Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Bila salah seorang di antara kalian sedang salat, janganlah ia membiarkan seorang pun lewat di depannya, dan hendaklah ia mencegahnya semampunya. Bila ia tidak peduli, perangilah karena sesungguhnya ia adalah setan. (Shahih Muslim No.782)
  • Hadis riwayat Abu Juhaim ra., ia berkata:
    Rasulullah saw. bersabda: Seandainya orang yang lewat di depan tempat salat itu mengetahui betapa besar dosanya, pasti ia berdiri selama lebih baik baginya daripada lewat di depan orang yang sedang salat Abu Nadher berkata: Aku tidak tahu, apakah ia mengatakan hari atau bulan atau tahun. (Shahih Muslim No.785)
38. Orang yang salat sebaiknya mendekatkan pembatas
  • Hadis riwayat Sahal bin Saad As-Saidi ra., ia berkata:
    Jarak tempat salat Nabi saw. dan dinding seukuran jalan lewat kambing. (Shahih Muslim No.786)
  • Hadis riwayat Salamah bin Akwa` ra.:
    Bahwa ia memilih tempat mushaf lalu mengerjakan salat di sana. Ia bercerita bahwa Rasulullah saw. selalu memilih tempat tersebut. Jarak antara mimbar dan kiblat kira-kira cukup untuk lewat kambing. (Shahih Muslim No.787)
39. Melintang di depan orang salat
  • Hadis riwayat Aisyah ra.:
    Bahwa Nabi saw. pernah salat di tengah malam, sedangkan aku tidur melintang di antara beliau dan kiblat seperti melintangnya jenazah. (Shahih Muslim No.791)
  • Hadis riwayat Maimunah ra., istri Nabi saw. ia berkata:
    Rasulullah saw. pernah salat dan aku (berada) dekat beliau dalam keadaan haid. Kadang-kadang pakaian beliau mengenai tubuhku saat sujud. (Shahih Muslim No.797)
40. Salat dengan selembar pakaian dan cara pemakaiannya
  • Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
    Bahwa seseorang bertanya kepada Rasulullah saw. tentang salat dengan selembar pakaian. Beliau menjawab: Bukankah tiap engkau punya dua lembar pakaian. (Shahih Muslim No.799)
  • Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
    Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Janganlah seorang dari kalian mengerjakan salat dengan memakai selembar pakaian yang tidak sedikit pun menutupi kedua pundaknya. (Shahih Muslim No.801)
  • Hadis riwayat Umar bin Abu Salamah ra., ia berkata:
    Aku melihat Rasulullah salat di rumah Ummu Salamah dengan satu lembar pakaian untuk menutupi seluruh tubuhnya (seperti selimut), kedua ujungnya diletakkan di atas pundak beliau. (Shahih Muslim No.802)
  • Hadis riwayat Jabir ra., ia berkata:
    Aku melihat Rasulullah saw. salat dengan berselimutkan selembar pakaian di tubuh beliau. (Shahih Muslim No.805)

Kitab Haid Hadist Shohih Muslim



1. Persentuhan dengan wanita haid di luar bagian antara pusar dan lutut
  • Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
    Apabila salah seorang di antara kami sedang haid, Rasulullah saw. memerintahkan untuk memakai izaar (kain bawahan menutupi bagian tubuh dari pusar ke bawah), kemudian beliau menggaulinya (tanpa senggama). (Shahih Muslim No.440)
  • Hadis riwayat Maimunah ra., ia berkata:
    Rasulullah saw. biasa menggauli (tanpa senggama) istri-istri beliau yang sedang haid dari luar izaar (kain bawahan menutupi bagian tubuh dari pusar ke bawah). (Shahih Muslim No.442)
2. Tidur bersama wanita haid di dalam satu selimut
  • Hadis riwayat Ummu Salamah ra., ia berkata:
    Ketika aku sedang berbaring bersama Rasulullah saw. dalam satu selimut, tiba-tiba aku haid, maka aku keluar dengan pelan-pelan lalu mengambil pakaian khusus waktu haid. Rasulullah saw. bertanya kepadaku: Apakah engkau haid? Aku jawab: Ya. Beliau memanggilku dan aku berbaring lagi bersama beliau dalam satu selimut. Zainab binti Ummu Salamah berkata: Dia (Ummu Salamah) dan Rasulullah saw. mandi jinabat bersama dalam satu bejana. (Shahih Muslim No.444)
3. Wanita yang haid boleh membasuh kepala dan menyisir rambut suami. Sucinya sisa air minumnya dan berbaring sambil membaca Alquran di pangkuannya
  • Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
    Adalah Nabi saw. apabila beriktikaf, beliau mendekatkan kepalanya padaku, lalu aku menyisir rambut beliau. Beliau tidak masuk rumah, kecuali jika ada hajat kemanusiaan. (Shahih Muslim No.445)
  • Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
    Rasulullah saw. pernah berbaring di pangkuanku sambil membaca Alquran, sementara aku sedang haid. (Shahih Muslim No.454)
4. Mazi
  • Hadis riwayat Ali ra., ia berkata:
    Aku adalah lelaki yang sering keluar mazi dan aku malu bertanya kepada Nabi saw., karena posisi putri beliau. Lalu aku menyuruh Miqdad bin Aswad. Miqdad lalu menanyakan hal itu kepada beliau. Beliau bersabda: Hendaknya ia membasuh kemaluannya lalu berwudu. (Shahih Muslim No.456)
5. Membasuh wajah dan kedua tangan apabila bangun tidur
  • Hadis riwayat Ibnu Abbas ra.:
    Bahwa Nabi saw. bangun tengah malam dan melaksanakan hajatnya. Setelah itu beliau membasuh wajah dan kedua tangannya, lalu tidur lagi. (Shahih Muslim No.459)
6. Orang yang junub boleh tidur dan disunatkan berwudu serta mencuci kemaluannya jika akan makan, minum, tidur atau bersetubuh lagi
  • Hadis riwayat Aisyah ra.:
    Bahwa Rasulullah saw. Apabila akan tidur dalam keadaan junub, maka beliau berwudu seperti wudu untuk salat sebelum tidur. (Shahih Muslim No.460)
  • Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
    Bahwa Umar berkata: Wahai Rasulullah, apakah boleh salah seorang kami tidur dalam keadaan junub. Rasulullah menjawab: Ya, boleh, jika ia berwudu. (Shahih Muslim No.462)
7. Wanita yang keluar mani (sperma) wajib mandi
  • Hadis riwayat Ummu Sulaim ra.:
    Bahwa Ia bertanya kepada Nabi saw. tentang wanita yang bermimpi seperti yang dimimpikan laki-laki. Rasulullah saw. bersabda: Apabila wanita itu bermimpi seperti itu, maka ia wajib mandi. Ummu Sulaim berkata: Saya malu dalam hal itu. Katanya: Apakah itu mungkin terjadi? Nabi saw. bersabda: Ya, mungkin saja. Lalu dari mana terjadi kemiripan? Sesungguhnya mani laki-laki itu kental dan berwarna putih, sedang mani wanita itu encer dan berwarna kuning. Mana yang lebih tinggi (banyak) atau dahulu keluar, maka dari dialah terjadi kemiripan. (Shahih Muslim No.469)
  • Hadis riwayat Ummu Salamah ra., ia berkata:
    Ummu Sulaim datang kepada Nabi saw. lalu berkata: Wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah tidak malu terhadap kebenaran. Apakah seorang wanita wajib mandi jika bermimpi? Rasulullah saw. bersabda: Ya, apabila ia melihat air (mani). Ummu Sulaim berkata lagi: Wahai Rasulullah, apakah wanita juga bermimpi? Beliau bersabda: Beruntunglah engkau. (Kalau tidak demikian), dari mana anaknya mirip dengannya. (Shahih Muslim No.471)
8. Cara mandi jinabat
  • Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
    Adalah Rasulullah saw. jika mandi jinabat, beliau memulai dengan membasuh kedua tangan, lalu menuangkan air dengan tangan kanan ke tangan kiri, kemudian membasuh kemaluan. Setelah itu berwudu seperti wudu untuk salat lalu mengguyurkan air dan dengan jari-jemari, beliau menyelai pangkal rambut sampai nampak merata ke seluruh tubuh. Kemudian beliau menciduk dengan kedua tangan dan dibasuhkan ke kepala, tiga cidukan, kemudian mengguyur seluruh tubuh dan (terakhir) membasuh kedua kaki beliau. (Shahih Muslim No.474)
  • Hadis riwayat Maimunah ra., ia berkata:
    Aku pernah menyodorkan air kepada Rasulullah saw. untuk mandi jinabat. Beliau membasuh kedua telapak tangan, dua atau tiga kali, kemudian memasukkan tangan ke dalam wadah dan menuangkan air pada kemaluan beliau dan membasuhnya dengan tangan kiri. Setelah itu menekan tangan kiri ke tanah dan menggosoknya keras-keras, lalu berwudu seperti wudu salat, kemudian menuangkan air ke kepala tiga kali cidukan telapak tangan. Selanjutnya beliau membasuh seluruh tubuh lalu bergeser dari tempat semula dan membasuh kedua kaki kemudian aku mengambil sapu tangan untuk beliau, tetapi beliau mengembalikan. (Shahih Muslim No.476)
9. Kadar air yang disunatkan dalam mandi jinabat, tentang laki-laki dan wanita mandi bersama dari satu wadah dan mandinya salah seorangnya dengan air sisa yang lainnya
  • Hadis riwayat Aisyah ra.:
    Dari Abu Salamah bin Abdurrahman, ia berkata: Aku dan saudara laki-laki sepersusuannya mendatangi Aisyah, kemudian saudaranya itu bertanya tentang cara mandi jinabat Nabi saw. Aisyah minta wadah ukuran satu sha`, lalu ia mandi. Ada tabir antara kami dan dia. Ia menuangkan air di kepala tiga kali. Kata Abu Salamah: Istri-istri Nabi saw. selalu memendekkan rambut mereka sampai telinga. (Shahih Muslim No.481)
  • Hadis riwayat Maimunah ra., istri Nabi saw.
    Dari Ibnu Abbas, ia berkata: Maimunah mengabarkan kepadaku bahwa ia mandi bersama Nabi saw. dalam satu bak. (Shahih Muslim No.486)
  • Hadis riwayat Ibnu Abbas ra.:
    Bahwa Rasulullah saw. mandi dengan air sisa mandi Maimunah. (Shahih Muslim No.487)
  • Hadis riwayat Ummu Salamah ra.:
    Dari Zainab binti Ummu Salamah bahwa Ummu Salamah dan Rasulullah saw. pernah mandi jinabat dalam satu bak. (Shahih Muslim No.488)
  • Hadis riwayat Anas ra., ia berkata:
    Rasulullah saw. mandi dengan lima makkuk (1 makkuk=4,717 liter) air dan berwudu dengan satu makkuk. (Shahih Muslim No.489)
10. Sunat tiga kali mengguyur air di kepala dan lainnya
  • Hadis riwayat Jubair bin Muth`im ra.:
    Di hadapan Rasulullah para sahabat saling berselisih dalam masalah mandi. Sebagian mereka berkata: Kalau aku, aku mencuci kepalaku seperti ini, seperti ini. Kemudian Rasulullah saw. bersabda: Adapun aku, aku menuangkan air ke kepalaku dengan tiga cidukan tangan. (Shahih Muslim No.493)
  • Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra.:
    Bahwa delegasi Tsaqif bertanya kepada Rasulullah saw.: Sesungguhnya daerah kami adalah daerah dingin, bagaimana cara kami mandi? Beliau bersabda: Adapun aku, aku menuangkan air di kepalaku tiga kali. (Shahih Muslim No.495)
11. Hukum rambut wanita yang dikepang
  • Hadis riwayat Aisyah ra.:
    Dari Ubaid bin Umair, ia berkata: Aisyah menyampaikan bahwa Abdullah bin Amru memerintahkan para wanita untuk mengurai rambutnya saat mandi. Aisyah berkata: Betapa anehnya Ibnu Amru ini, ia menyuruh para wanita untuk mengurai rambutnya saat mandi, mengapa tidak menyuruh agar mencukur rambutnya saja? Sesungguhnya aku pernah mandi bersama Rasulullah saw. dari satu wadah dan aku tidak menyiram kepalaku lebih dari tiga siraman. (Shahih Muslim No.498)
12. Sunat menggunakan kapas yang diberi misik (minyak wangi) pada kemaluan wanita yang haid ketika mandi
  • Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
    Seorang wanita bertanya kepada Nabi saw. tentang cara wanita mandi wajib dari haid? Perawi hadis berkata: Kemudian Aisyah menjelaskan bahwa beliau mengajarkannya cara mandi. (Di antara sabda beliau): Engkau ambil kapas yang diberi misik, lalu bersihkan dengan kapas itu. Wanita itu berkata: Bagaimana cara membersihkannya? Beliau bersabda: Maha suci Allah! Bersihkan saja dengan kapas itu. Dan beliau bersembunyi. (Sufyan bin Uyainah memberi isyarat tangan kepada kami pada wajahnya). Perawi hadis melanjutkan: Aisyah berkata: Aku tarik wanita itu mendekati aku. Aku tahu apa yang diinginkan Nabi saw, lalu aku berkata kepadanya: Bersihkan bekas darah haidmu dengan kapas itu. (Shahih Muslim No.499)
13. Darah penyakit pada wanita dan mandi dari darah tersebut serta salat wanita yang keluar darah penyakit
  • Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
    Fatimah binti Abu Hubaisy datang kepada Nabi saw. dan berkata: Wahai Rasulullah saw, saya adalah wanita yang beristihadhah sehingga saya tidak bersih. Apakah saya boleh meninggalkan salat? Beliau bersabda: Tidak. Itu hanya darah sakit, bukan darah haid. Apabila haidmu datang, tinggalkanlah salat dan jika sudah berhenti, bersihkan darah itu dari dirimu kemudian salat. (Shahih Muslim No.501)
  • Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
    Ummu Habibah binti Jahsy meminta fatwa kepada Rasulullah saw.: Saya sedang beristihadhah. Rasulullah menjawab: Itu hanya darah sakit. Mandilah kemudian salat. Maka wanita itu selalu mandi setiap akan salat. (Shahih Muslim No.502)
14. Wanita yang haid wajib mengganti puasanya
  • Hadis riwayat Aisyah ra.:
    Bahwa seorang wanita bertanya kepadanya: Apakah salah seorang di antara kami harus mengganti salat pada masa haid? Aisyah berkata: Apakah engkau termasuk golongan Haruriyyah (salah satu golongan Khawarij)? Dahulu, pada masa Rasulullah saw. di antara kami ada yang haid, tetapi tidak diperintahkan mengganti (salat). (Shahih Muslim No.506)
15. Menutupi aurat saat mandi dengan pakaian atau lainnya
  • Hadis riwayat Ummu Hani binti Abu Thalib ra., ia berkata:
    Pada tahun penaklukan Mekah aku mengunjungi Rasulullah saw. Aku dapati beliau sedang mandi dan Fatimah, putri beliau, sedang menutupi beliau dengan pakaian. (Shahih Muslim No.509)
  • Hadis riwayat Maimunah ra., ia berkata:
    Aku mengambilkan air untuk Nabi saw. dan menutupi beliau, lalu beliau mandi. (Shahih Muslim No.511)
16. Boleh mandi telanjang di tempat sepi
  • Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
    Rasulullah saw. bersabda: Pada zaman dahulu, Bani Israel mandi dengan telanjang. Mereka saling memandang aurat masing-masing, sedangkan Musa as. mandi seorang diri. Mereka berkata: Demi Allah, yang membuat Musa tidak mau mandi bersama kita hanya karena buah pelirnya besar. Pada suatu hari Musa pergi mandi. Pakaiannya diletakkan di atas sebuah batu. Tiba-tiba batu itu lari dengan membawa pakaiannya. Musa berlari mengejarnya sambil berteriak: Tinggalkan pakaianku! Tinggalkan pakaianku! Akibatnya orang-orang Bani Israel melihat aurat Musa. Mereka berkata: Demi Allah, ternyata tidak ada (cacat) apa-apa. Setelah batu itu berhenti ia (Musa) mengambil pakaiannya dan memukul batu itu. Abu Hurairah ra. berkata: Demi Allah, pada batu itu terdapat bekas pukulan Musa, tujuh atau enam kepalan. (Shahih Muslim No.513)
17. Menjaga aurat
  • Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra., ia berkata:
    Ketika Kakbah dibangun kembali, Nabi saw. dengan Abbas mengangkut batu. Abbas berkata kepada Nabi saw: Letakkan kainmu di pundak untuk alas batu. Kemudian beliau melakukannya, maka beliau tersungkur serta mata beliau memandang ke langit. Sambil berdiri dan bersabda: Kainku, kainku. Lalu beliau mengencangkan kainnya. (Shahih Muslim No.514)
18. Wajib mandi hanya karena keluar mani
  • Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra.:
    Bahwa Rasulullah saw. melewati rumah seorang sahabat Ansar. Lalu beliau menyuruh seseorang untuk memanggilnya. Sahabat itu keluar dengan keringat menetes dari kepalanya. Beliau bertanya: Nampaknya kami telah membuatmu tergesa-gesa? Sahabat itu menjawab: Benar, wahai Rasulullah. Beliau bersabda: Bila engkau tergesa-gesa sehingga tidak keluar mani, maka engkau tidak wajib mandi, tetapi wajib berwudu. (Shahih Muslim No.521)
  • Hadis riwayat Ubay bin Kaab ra., ia berkata:
    Aku pernah bertanya kepada Rasulullah saw. tentang lelaki yang menggauli istrinya kemudian berhenti sebelum keluar mani. Beliau bersabda: Cucilah apa yang mengenai (kemaluan) istrinya, lalu berwudu dan salat. (Shahih Muslim No.522)
  • Hadis riwayat Usman bin Affan ra.:
    Dari Khalid bin Zaid Al-Juhani, ia berkata: Aku bertanya kepadanya (Usman): Apa pendapat engkau Jika seorang lelaki menyetubuhi istrinya dan tidak keluar mani? Usman menjawab: Ia harus berwudu seperti wudu untuk salat dan membasuh kemaluannya. Usman berkata: Aku pernah mendengar hal itu dari Rasulullah saw.. (Shahih Muslim No.524)
19. Penghapusan hukum hadis "wajib mandi hanya karena keluar mani" dan wajib mandi karena bertemunya dua kemaluan
  • Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
    Bahwa Nabi saw. bersabda: Bila seorang lelaki duduk di antara dua paha dan dua betis istrinya kemudian menyetubuhinya, maka ia wajib mandi. (Shahih Muslim No.525)
20. Penghapusan hukum wudu karena makan daging
  • Hadis riwayat Ibnu Abbas ra.:
    Bahwa Rasulullah saw. pernah makan bahu kambing kemudian salat tanpa berwudu lagi. (Shahih Muslim No.531)
  • Hadis riwayat Amru bin Umayah ra.:
    Bahwa ia melihat Rasulullah saw. memotong daging bahu kambing kemudian memakannya. Lalu beliau salat tanpa berwudu lagi. (Shahih Muslim No.533)
  • Hadis riwayat Maimunah ra., istri Nabi ra.:
    Bahwa Nabi saw. pernah makan bahu kambing di rumahnya, lalu salat dan tidak berwudu lagi. (Shahih Muslim No.535)
  • Hadis riwayat Ibnu Abbas ra.:
    Bahwa Nabi saw. pernah minum susu. Setelah itu beliau minta air untuk berkumur dan bersabda: Sesungguhnya susu itu mengandung lemak. (Shahih Muslim No.537)
21. Dalil bahwa orang yang yakin akan kesucian kemudian ragu akan adanya hadas, maka ia boleh salat
  • Hadis riwayat Abdullah bin Zaid bin Ashim Al-Anshari ra., ia berkata:
    Seorang laki-laki dilaporkan kepada Nabi saw. bahwa ia seolah-olah mengeluarkan angin dalam salatnya. Beliau bersabda: Jangan batalkan salatnya sebelum ia mendengar suara atau mencium baunya. (Shahih Muslim No.540)
22. Kulit bangkai disucikan dengan disamak
  • Hadis riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata:
    Budak milik Maimunah pernah diberi sedekah seekor kambing yang kemudian mati. Ketika Rasulullah saw. lewat dan melihatnya, beliau bersabda: Kenapa kulitnya tidak engkau ambil, lalu engkau samak sehingga dapat dimanfaatkan? Mereka berkata: Itu bangkai, wahai Rasulullah. Beliau menjawab: Sesungguhnya yang dilarang adalah memakannya. (Shahih Muslim No.542)
23. Tayamum
  • Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
    Kami pernah keluar bersama Rasulullah saw. dalam suatu perjalanan beliau. Ketika tiba di Baida atau Zatuljaisy kalungku terputus. Beliau berhenti untuk mencarinya. Para sahabat pun ikut berhenti. Saat itu mereka tidak mempunyai air sama sekali. Lalu mereka mendatangi Abu Bakar dan berkata: Tidakkah engkau melihat apa yang diperbuat Aisyah? Ia telah membuat Rasulullah saw. dan para sahabat berhenti, padahal mereka tidak mempunyai air sedikit pun. Kemudian Abu Bakar datang saat Rasulullah saw. sedang tidur di pangkuanku. Ia berkata: Engkau telah menahan Rasulullah saw. dan sahabat, padahal mereka tidak mempunyai air sama sekali. Abu Bakar mencelaku dan berbicara banyak, lalu memukul lambungku dengan tangannya. Aku tidak dapat bergerak karena Rasulullah saw. di atas pahaku. Beliau tidur sampai pagi tanpa ada air sedikit pun. Kemudian Allah menurunkan ayat tayamum dan mereka bertayamum. Sehubungan dengan itu, Usaid bin Hudhair, salah seorang pemimpin berkata: Itu bukan berkah yang pertama bagimu, hai keluarga Abu Bakar. Aisyah berkata: Kemudian kami mencari unta yang aku kendarai sebelumnya dan kami menemukan kalung itu di bawahnya. (Shahih Muslim No.550)
  • Hadis riwayat Ammar ra.:
    Dari Syaqiq, ia berkata: Aku pernah duduk bersama Abdullah dan Abu Musa Al-Asy'ari. Abu Musa berkata: Hai Abu Abdurrahman, apa pendapatmu bila seseorang junub dan tidak mendapatkan air selama sebulan, bagaimana dengan salatnya? Abdullah berkata: Ia tidak boleh bertayamum, walaupun tidak ada air selama sebulan. Abu Musa berkata: Lalu bagaimana dengan ayat dalam surat Al-Maidah, Lalu engkau tidak menemukan air, maka bertayamumlah dengan debu yang bersih. Abdullah berkata: Bila mereka diberi kemurahan dengan ayat tersebut, maka hampir dapat dipastikan mereka akan bertayamum dengan debu bila air itu terasa dingin bagi mereka. Abu Musa berkata kepada Abdullah: Apakah engkau belum pernah mendengar cerita Ammar: Aku pernah diutus oleh Rasulullah saw. untuk suatu keperluan. Lalu junub dan tidak mendapatkan air. Maka aku berguling-guling di tanah seperti binatang. Setelah itu aku menghadap Nabi saw. dan menceritakan kejadian itu. Beliau bersabda: Sesungguhnya engkau cukup menepukkan tanganmu seperti ini sambil menepukkan tangannya di tanah dengan keras, lalu mengusapkan tangan kirinya pada tangan kanan, dan punggung kedua telapak tangan, serta wajah beliau. (Shahih Muslim No.552)
  • Hadis riwayat Abul Juhaim bin Harits bin Shimmah Al-Anshari ra., ia berkata:
    Rasulullah saw. pernah datang dari sumur Jamal dan bertemu dengan seorang lelaki yang mengucapkan salam kepada beliau. Namun beliau tidak menjawabnya. Ketika beliau tiba di suatu dinding, beliau mengusap wajah dan kedua tangan beliau, kemudian menjawab salam. (Shahih Muslim No.554)
24. Dalil bahwa orang Islam tidak najis
  • Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
    Dari Abu Rafi` dari Abu Hurairah bahwa ia ditemui Nabi saw. dalam keadaan junub di salah satu jalan di Madinah. Ia menyelinap pelan-pelan dan pergi mandi. Rasulullah saw. kehilangannya. Ketika ia datang beliau bertanya: Ke mana engkau, hai Abu Hurairah? Ia menjawab: Wahai Rasulullah, baginda bertemu saya, sedangkan saya dalam keadaan junub. Saya tidak senang menemani Anda sebelum saya mandi. Rasulullah saw. bersabda: Maha Suci Allah! Sesungguhnya orang mukmin itu tidak najis. (Shahih Muslim No.556)
25. Doa masuk kamar mandi atau toilet
  • Hadis riwayat Anas ra., ia berkata:
    Adalah Rasulullah saw. ketika masuk toilet (dan dalam hadis Husyaim bahwa Rasulullah saw. apabila memasuki jamban) beliau berdoa:  "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari setan laki-laki dan setan perempuan". (Shahih Muslim No.563)
26. Dalil bahwa tidur sambil duduk tidak membatalkan wudu
  • Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:
    Ketika salat akan dilaksanakan, Rasulullah saw. sedang berbisik-bisik dengan seorang sahabat. Beliau belum melaksanakan salat sampai para sahabat tertidur. (Shahih Muslim No.564)